.
setelah tiga hari makan bubur
sekali sehari, dari beras segelas
denting di kejauhan bawa penghiburan
gemerincing di kepalan, hasil memelas
mungkin kenyang, mungkin bersyukur
.
Selasa, 02 Februari 2010
Minggu, 31 Januari 2010
Di tepi jalan berdiri sebatang Pohon (saduran/terjemahan)
.
Di tepi jalan berdiri sebatang Pohon condong.
Semua burung telah terbang tinggalkannya.
Terbang ke barat, terbang ke timur
Lainnya -- ke selatan.
Sang Pohon sendiri menanti badai.
Kuujar pada Mama -- "Andai,
Mama sudi tak menahanku pergi,
Maka satu -- dua, hamba kan jadi burung.
Akan hinggap di Sang Pohon dan hiburnya sepanjang musim
dengan bujukan, dengan senandung indah."
Yam taritari taritaritari
taritaritari taritari tam
Yam taritari taritaritari
Taaaritari tam
Berucap Mama, "Tidak, Ananda."
Menetes air matanya perih.
"Kau kan beku di dahan Sang Pohon."
Jadi kataku, "Mama, indah matamu ternoda airmata tersia.
Karna sebelum Mama sadari, hamba tlah jadi burung."
Dan Mama meratap, "Itzik, mahkotaku,
Jika ini kehendak Maha Kuasa, bawalah selempang ini
Alih-alih demam menimpamu.
Kenakan selopmu, musim ini dingin sangat.
Dan bawa topibulumu pula. Aduhai diriku!
Yam taritari taritaritari
taritaritari taritari tam
Yam taritari taritaritari
Taaaritari tam
"Dan kenakan baju dalammu yang hangat, anak bodoh,
Atau kau kan bertandang ke dunia orang mati."
Kubentang sayapku, tapi berat...
Terlalu banyak kubawa, terlalu banyak beban
Diletakkan Mama pada putranya malang.
Kutatap sedih ke mata Mama.
Cintanya tak izinkan ku jadi burung.
Di tepi jalan berdiri sebatang Pohon condong
Semua burung telah terbang jauh
Dan Sang Pohon tinggal sendiri.
Yam taritari taritaritari
taritaritari taritari tam
Yam taritari taritaritari
Taaaritari tam
--
saduran dari terjemahan Bahasa Inggris
Lagu ninabobo dalam Bahasa Yiddish
"Oyfn Weg Shtet Ha Boym"
Lyrics: Itzik Manger
Music: P. Lakovsky
Animation: Elizaveta Skvortsova
Singer: Yefim Tchorniy
.
Di tepi jalan berdiri sebatang Pohon condong.
Semua burung telah terbang tinggalkannya.
Terbang ke barat, terbang ke timur
Lainnya -- ke selatan.
Sang Pohon sendiri menanti badai.
Kuujar pada Mama -- "Andai,
Mama sudi tak menahanku pergi,
Maka satu -- dua, hamba kan jadi burung.
Akan hinggap di Sang Pohon dan hiburnya sepanjang musim
dengan bujukan, dengan senandung indah."
Yam taritari taritaritari
taritaritari taritari tam
Yam taritari taritaritari
Taaaritari tam
Berucap Mama, "Tidak, Ananda."
Menetes air matanya perih.
"Kau kan beku di dahan Sang Pohon."
Jadi kataku, "Mama, indah matamu ternoda airmata tersia.
Karna sebelum Mama sadari, hamba tlah jadi burung."
Dan Mama meratap, "Itzik, mahkotaku,
Jika ini kehendak Maha Kuasa, bawalah selempang ini
Alih-alih demam menimpamu.
Kenakan selopmu, musim ini dingin sangat.
Dan bawa topibulumu pula. Aduhai diriku!
Yam taritari taritaritari
taritaritari taritari tam
Yam taritari taritaritari
Taaaritari tam
"Dan kenakan baju dalammu yang hangat, anak bodoh,
Atau kau kan bertandang ke dunia orang mati."
Kubentang sayapku, tapi berat...
Terlalu banyak kubawa, terlalu banyak beban
Diletakkan Mama pada putranya malang.
Kutatap sedih ke mata Mama.
Cintanya tak izinkan ku jadi burung.
Di tepi jalan berdiri sebatang Pohon condong
Semua burung telah terbang jauh
Dan Sang Pohon tinggal sendiri.
Yam taritari taritaritari
taritaritari taritari tam
Yam taritari taritaritari
Taaaritari tam
--
saduran dari terjemahan Bahasa Inggris
Lagu ninabobo dalam Bahasa Yiddish
"Oyfn Weg Shtet Ha Boym"
Lyrics: Itzik Manger
Music: P. Lakovsky
Animation: Elizaveta Skvortsova
Singer: Yefim Tchorniy
.
Sabtu, 30 Januari 2010
Dan Aku Hanya Bisa Menikmati Pemandangannya
.
sosok awan yang tak pernah sama
temani langit yang tak selalu biru
setiap langkah hari payungiku
gantungkan tanya, siapa yang fana
jejak bintang di cakrawala kembara
tak kupetakan dengan tekun rindu
serindu pipit dan petani meluku
pada hijau sawah dan kuningnya
30 Januari 2010
08:03
.
sosok awan yang tak pernah sama
temani langit yang tak selalu biru
setiap langkah hari payungiku
gantungkan tanya, siapa yang fana
jejak bintang di cakrawala kembara
tak kupetakan dengan tekun rindu
serindu pipit dan petani meluku
pada hijau sawah dan kuningnya
30 Januari 2010
08:03
.
Mencoba Cinta Lagi
.
memahami sentuhan halus pada kebodohanku
mencari arti setiap bersitatap dari kamusku
membawa senyum ke dalam sepiku
menjawab alis terangkat dengan kikuk dalihku
mencari kejujuran sendiriku
subuhjumat 29 Jan 2010
.
memahami sentuhan halus pada kebodohanku
mencari arti setiap bersitatap dari kamusku
membawa senyum ke dalam sepiku
menjawab alis terangkat dengan kikuk dalihku
mencari kejujuran sendiriku
subuhjumat 29 Jan 2010
.
Kamis, 21 Januari 2010
Sabtu, 02 Januari 2010
Tentang Kemarin, Cerita Hari Ini
.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . buat V
Dia menelpon hanya untuk mengawali
akhir dari hari ceriaku.
Seperti domba yang sadar saat tiba di penjagalan
aku tak bisa kembali.
Harus merawat luka.
Kudengar berita di radio.
Berita baik, berita buruk
tak bisa membedakan.
Lagu yang terdengar bisa jadi menghibur
bisa juga membuat api tambah menyala.
Kau menyapaku "Cinta"
tapi kau tak pernah bilang cinta.
Aku duduk di teras rumah hingga jelang sore
merasakan angin sepoi-sepoi berlalu.
Banyak kata tercegat, wahai Papa.
Bahkan kebisuan yang kata orang bisa berarti banyak
buat kita tidak.
Seribu kilometer akan kutempuh, duhai Papa.
Tapi yang seratus meter saja sudah ternoda.
Aku tersesat dekat di rumah.
Terkadang tak jelas, pekerjaan begitu banyak
ataukah tak ingin pulang.
Ingin pergi jauh, kemana saja, tanpa tujuan.
Lari dari apa, cari apa, jawabnya siapa yang pegang.
Pembelaan kita hanya oleh perasaan.
Masihkah percaya dusta lama
ada beberapa hal tak perlu dikatakan?
Aku duduk di teras rumah hingga malam
melihat diriku berlalu.
Surabaya, minggats 252002
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . buat V
Dia menelpon hanya untuk mengawali
akhir dari hari ceriaku.
Seperti domba yang sadar saat tiba di penjagalan
aku tak bisa kembali.
Harus merawat luka.
Kudengar berita di radio.
Berita baik, berita buruk
tak bisa membedakan.
Lagu yang terdengar bisa jadi menghibur
bisa juga membuat api tambah menyala.
Kau menyapaku "Cinta"
tapi kau tak pernah bilang cinta.
Aku duduk di teras rumah hingga jelang sore
merasakan angin sepoi-sepoi berlalu.
Banyak kata tercegat, wahai Papa.
Bahkan kebisuan yang kata orang bisa berarti banyak
buat kita tidak.
Seribu kilometer akan kutempuh, duhai Papa.
Tapi yang seratus meter saja sudah ternoda.
Aku tersesat dekat di rumah.
Terkadang tak jelas, pekerjaan begitu banyak
ataukah tak ingin pulang.
Ingin pergi jauh, kemana saja, tanpa tujuan.
Lari dari apa, cari apa, jawabnya siapa yang pegang.
Pembelaan kita hanya oleh perasaan.
Masihkah percaya dusta lama
ada beberapa hal tak perlu dikatakan?
Aku duduk di teras rumah hingga malam
melihat diriku berlalu.
Surabaya, minggats 252002
On the Platform
.
I'm a child on the platform
scent of morning dew still lingers
cold floats up my neck, round my ears
anticipating the announcement of a train coming closer
a certain train a certain place it comes from
the train be you
across the track is you
admiring the rising day
still cherishing the cool comfort of town
expecting one special wagon to come for you
to sweep you off and puff away
the train be me
we too busy with ourselves
to recognize each other at the other side
then the excitement of waiting becomes pale
and when a train eventually comes
I know it's not you, you know it's not me
Satly 272002
.
I'm a child on the platform
scent of morning dew still lingers
cold floats up my neck, round my ears
anticipating the announcement of a train coming closer
a certain train a certain place it comes from
the train be you
across the track is you
admiring the rising day
still cherishing the cool comfort of town
expecting one special wagon to come for you
to sweep you off and puff away
the train be me
we too busy with ourselves
to recognize each other at the other side
then the excitement of waiting becomes pale
and when a train eventually comes
I know it's not you, you know it's not me
Satly 272002
.
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengenai Saya
- Samalona
- A daily occurrence; a passer-by; a silent spectator; a daylight mystery; a misty, fresh-air, morning; a warm welcome; an unsaid goodbye.