.
Di tepi jalan berdiri sebatang Pohon condong.
Semua burung telah terbang tinggalkannya.
Terbang ke barat, terbang ke timur
Lainnya -- ke selatan.
Sang Pohon sendiri menanti badai.
Kuujar pada Mama -- "Andai,
Mama sudi tak menahanku pergi,
Maka satu -- dua, hamba kan jadi burung.
Akan hinggap di Sang Pohon dan hiburnya sepanjang musim
dengan bujukan, dengan senandung indah."
Yam taritari taritaritari
taritaritari taritari tam
Yam taritari taritaritari
Taaaritari tam
Berucap Mama, "Tidak, Ananda."
Menetes air matanya perih.
"Kau kan beku di dahan Sang Pohon."
Jadi kataku, "Mama, indah matamu ternoda airmata tersia.
Karna sebelum Mama sadari, hamba tlah jadi burung."
Dan Mama meratap, "Itzik, mahkotaku,
Jika ini kehendak Maha Kuasa, bawalah selempang ini
Alih-alih demam menimpamu.
Kenakan selopmu, musim ini dingin sangat.
Dan bawa topibulumu pula. Aduhai diriku!
Yam taritari taritaritari
taritaritari taritari tam
Yam taritari taritaritari
Taaaritari tam
"Dan kenakan baju dalammu yang hangat, anak bodoh,
Atau kau kan bertandang ke dunia orang mati."
Kubentang sayapku, tapi berat...
Terlalu banyak kubawa, terlalu banyak beban
Diletakkan Mama pada putranya malang.
Kutatap sedih ke mata Mama.
Cintanya tak izinkan ku jadi burung.
Di tepi jalan berdiri sebatang Pohon condong
Semua burung telah terbang jauh
Dan Sang Pohon tinggal sendiri.
Yam taritari taritaritari
taritaritari taritari tam
Yam taritari taritaritari
Taaaritari tam
--
saduran dari terjemahan Bahasa Inggris
Lagu ninabobo dalam Bahasa Yiddish
"Oyfn Weg Shtet Ha Boym"
Lyrics: Itzik Manger
Music: P. Lakovsky
Animation: Elizaveta Skvortsova
Singer: Yefim Tchorniy
.
Arsip Blog
Mengenai Saya
- Samalona
- A daily occurrence; a passer-by; a silent spectator; a daylight mystery; a misty, fresh-air, morning; a warm welcome; an unsaid goodbye.