Sabtu, 02 Januari 2010

Tentang Kemarin, Cerita Hari Ini

.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . buat V

Dia menelpon hanya untuk mengawali
akhir dari hari ceriaku.
Seperti domba yang sadar saat tiba di penjagalan
aku tak bisa kembali.
Harus merawat luka.

Kudengar berita di radio.
Berita baik, berita buruk
tak bisa membedakan.
Lagu yang terdengar bisa jadi menghibur
bisa juga membuat api tambah menyala.

Kau menyapaku "Cinta"
tapi kau tak pernah bilang cinta.
Aku duduk di teras rumah hingga jelang sore
merasakan angin sepoi-sepoi berlalu.

Banyak kata tercegat, wahai Papa.
Bahkan kebisuan yang kata orang bisa berarti banyak
buat kita tidak.

Seribu kilometer akan kutempuh, duhai Papa.
Tapi yang seratus meter saja sudah ternoda.
Aku tersesat dekat di rumah.

Terkadang tak jelas, pekerjaan begitu banyak
ataukah tak ingin pulang.
Ingin pergi jauh, kemana saja, tanpa tujuan.
Lari dari apa, cari apa, jawabnya siapa yang pegang.

Pembelaan kita hanya oleh perasaan.
Masihkah percaya dusta lama
ada beberapa hal tak perlu dikatakan?
Aku duduk di teras rumah hingga malam
melihat diriku berlalu.

Surabaya, minggats 252002

Mengenai Saya

Foto saya
A daily occurrence; a passer-by; a silent spectator; a daylight mystery; a misty, fresh-air, morning; a warm welcome; an unsaid goodbye.